09 April 2014

Wajar?

Gerimis? Hujan? Entahlah...
Riuh di sela-sela banyak tanda tanya
Tentang kita, kamu, aku, kita semua.

Kita yang asik dalam ayunan kata wajar
Membiarkan diri terhanyut dalam alam yang sesungguhnya tak wajar
Tanpa terasa, ayunan semakin kencang,
kita yang terlanjur asik dalam buai pun tak sadar kalau kita kurang ajar

Siapa yang berani menghajar?
Lidah nafsu hanya cukup sekali saja melantangkan suara “ini wajar!”
Semua hening, entah..., tertelan ketakutan pada yang mayoritas?
Mayoritas yang merasa wajar-wajar saja

Kita yang enteng menganggap kesalahan adalah biasa
Wajar.
Entahlah.., apa neraka itu sebuah kewajaran?
Karena wajar itu mayoritas

Dan titik hujanpun hening.
Ada kata hati yang tak lagi ingin diam tergolek manis dalam ayunan


Yogyakarta, 01 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar