02 Februari 2013

Jangan datang meski aku mengenalmu


Aku tahu
Kau tak punya cukup kebencian untuk menyakitiku
Jadi jangan berpikir air mata ini adalah kesedihan
Meski bukan juga kebahagiaan

Jangan datang
Jika kau tak cukup kuat untuk menyakitiku
Bertahanlah di sana tanpa untaian surat untukku
Tentang gejolak kecewa, rindu, atau kehampaanmu

Pun jangan berpikir untuk bertatap
Karena aku yakin kau tak cukup sadis untuk membiarkan aku berharap
Pada rintik hujan atau rembulan itu
Meski sebatas angan saja

Aku mengerti
Kau tak punya cukup kemarahan untuk melukaiku
Jadi jangan berpikir tentang kata maaf
Meski senyumku mungkin kau anggap persembunyianku
Dari kecewa atau hitungan amarahku

Aku mengenalmu
Meski mungkin aku tak cukup paham
Tentang prasangkamu
Tentang kekhawatiranmu
Pada citramu di ingatanku

Tapi biarlah begitu
Aku tak punya cukup waktu untuk mendekap percayamu
Aku juga tak keberatan
Aku cuma  tak lagi ingin berusaha memilikinya 

Aku tahu, meski mungkin kau akan tetap berkata bahwa aku tak paham
Biarlah seperti itu
Layaknya tumpukan tulisan tinta di lembaran kertas usang
Kau akan bilang "Jangan terlalu yakin. 1, 2 lembaran tulisannya mungkin pudar!"

Tapi aku punya cukup keyakinan
Untuk katakan aku tahu, aku mengenalmu
Ini yang aku tahu, sebatas ini ku mengenalmu
Bahwa kau tak punya cukup alasan untuk membuatku menangis

Jadi jangan datang
Meski hanya di mimpiku
Karena aku tak cukup pantas mengatakan
Bahwa hatiku selalu mengenalmu, wahai matahari

Di sana
Tanpa isyarat keberadaanmu
Tanpa tanda gerak langkahmu
Tetaplah di sana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar