Baik..
sepertinya aku memang harus menjagamu
Meski ku
rasa aku pun tak cukup kuat
Akan ku
kuatkan asaku untuk satu imbalan itu
“Tawa kedamaianmu”
Aku tak akan
menantimu
‘tuk
meletakkan tatap teduhmu di genggamanku
Atau sekedar
melagukan bait hari-harimu padaku
Terlebih berharap
kau jadi mentari pagi itu
Tidak!
Aku akan
diam, tak akan merindu apa-apa darimu
Gelombang nada
bibirmu berucap
Atau sekedar
rangkaian kata pendek
Meski seringkali
melewati setumpuk jenuhku untuk menantinya
Tidak!
Tapi
senyumku tak akan berpaling
Meski sejenak
kristal bening ini mengaliri wajah laraku
Tidak! Itu
tak akan merubah raut senyumku untukmu
Dengan sekejap
aku selalu menghentikannya
Dan aku
selalu punya pemakluman untukmu
Aku akan tetap diam, tak akan meminta apa-apa darimu
Isyarat kasihmu bersyair
Atau sekedar liuk arus rindu yang kadang kau tiupkan sampai di kedua telingaku
Terlebih pengakuanmu pada keindahan artiku untukmu
Tidak!
Aku pun tak berniat menunggumu
'tuk tetes demi tetes sejuknya perhatianmu
Atau sekedar uraian amarah indahmu menentang kekhilafanku
Meski kadang melompati segudang pembelaanku
Tidak!
Baik, aku
akan menjagamu
Untuk tak mengenal pilu, sesal, juga rasa bersalah itu
Untuk tak mengenal pilu, sesal, juga rasa bersalah itu
Aku akan
menahannya, lagi…dan lagi…
Apa yang
bukan hakku, tak akan ku menuntutnya
Apa yang
bukan tempatku, tak akan ku mendiaminya
Tapi
ingatlah!
Berikan aku
satu imbalan untuk ini
“Kebahagiaanmu”
Meski bukan
aku tempatmu berbahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar