Aku tahu
Kau tak punya cukup kebencian untuk menyakitiku
Jadi jangan berpikir air mata ini adalah kesedihan
Meski bukan juga kebahagiaan
Jangan datang
Jika kau tak cukup kuat untuk menyakitiku
Bertahanlah di sana tanpa untaian surat untukku
Tentang gejolak kecewa, rindu, atau kehampaanmu
Pun jangan berpikir untuk bertatap
Karena aku yakin kau tak cukup sadis untuk membiarkan aku
berharap
Pada rintik hujan atau rembulan itu
Meski sebatas angan saja
Aku mengerti
Kau tak punya cukup kemarahan untuk melukaiku
Jadi jangan berpikir tentang kata maaf
Meski senyumku mungkin kau anggap persembunyianku
Meski senyumku mungkin kau anggap persembunyianku
Dari kecewa atau hitungan amarahku
Aku mengenalmu
Meski mungkin aku tak cukup paham
Tentang prasangkamu
Tentang kekhawatiranmu
Pada citramu di ingatanku
Tapi biarlah begitu
Aku tak punya cukup waktu untuk mendekap percayamu
Aku juga tak keberatan
Aku cuma tak lagi
ingin berusaha memilikinya
Aku tahu, meski mungkin kau akan tetap berkata bahwa aku tak paham
Biarlah seperti itu
Layaknya tumpukan tulisan tinta di lembaran kertas usang
Kau akan bilang "Jangan terlalu yakin. 1, 2 lembaran tulisannya mungkin pudar!"
Tapi aku punya cukup keyakinan
Untuk katakan aku tahu, aku mengenalmu
Ini yang aku tahu, sebatas ini ku mengenalmu
Bahwa kau tak punya cukup alasan untuk membuatku menangis
Jadi jangan datang
Meski hanya di mimpiku
Karena aku tak cukup pantas mengatakan
Bahwa hatiku selalu mengenalmu, wahai matahari
Tapi aku punya cukup keyakinan
Untuk katakan aku tahu, aku mengenalmu
Ini yang aku tahu, sebatas ini ku mengenalmu
Bahwa kau tak punya cukup alasan untuk membuatku menangis
Jadi jangan datang
Meski hanya di mimpiku
Karena aku tak cukup pantas mengatakan
Bahwa hatiku selalu mengenalmu, wahai matahari
Di sana
Tanpa isyarat keberadaanmu
Tanpa tanda gerak langkahmu
Tetaplah di sana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar