Ilustrasi Tempe (source: merdeka.com) |
Sebenarnya ide ingin membuat tulisan di blog ini terkait "Tempe" karena selain memang menyukai tempe (he..he..) dan melihat perkembangan pengetahuan masyarakat akan manfaat kesehatannya, beberapa bulan yang lalu mendapat email berupa petisi ajakan mendukung tempe sebagai warisan budaya Indonesia yang dikeluarkan oleh PERGIZI PANGAN Indonesia di website change.org. Tentu saja ikut mendukung petisi ini. Satu langkah kecil untuk warisan budaya kita.
Tempe adalah warisan nenek moyang Indonesia. Jadi, tempe adalah makanan asli Indonesia. Wajib berbangga karena kita memiliki warisan yang enak plus kaya manfaat. Produk fermentasi kedelai ini awal mulanya dibuat oleh masyarakat Jawa Tengah dan sudah ada sejak tahuan 1700an. Berarti keberadaan tempe di Indonesia sudah sekitar 300 tahun lebih. Wow!!!
Kembali ke masalah petisi di atas, mengapa perlu mendukung petisi tersebut? Apa manfaatnya? Tujuannya apa? Tentu saja tujuannya jelas, meminta dukungan seluruh masyarakat indonesia melalui petisi tersebut terhadap pengajuan Tempe sebagai Warisan Budaya Dunia, Asli Indonesia. Yap!!! Kemana pengajuan tersebut? Ke UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, organisasi Internasional dibawah naungan PBB). Sebelumnya, salah satu warisan budaya nenek moyang Indonesia yang telah terdaftar dan diakui dunia sebagai 'Intangible Cultural Heritage of Humanity' di UNESCO adalah Batik. Nah, sekarang tempe yang akan didaftarkan.
Lalu seberapa penting? Menjadi penting, karena mengingat tempe merupakan makanan yang kaya manfaat dan masih ada yang menganggap sebagai makanan kelas menengah kebawah. Atau, menjadi penting ketika peluang usaha, peluang kerja, peluang pendapatan akan meningkat di sektor produksi tempe dan olahannya. Bayangkan ketika tempe telah menjadi semakin diakui dunia, maka kemungkinan dikenalnya tempe akan semakin besar. Kemungkinan para ilmuwan meneliti terkait manfaat tempe semakin luas, kemungkinan para ahli dibidang keilmuan pangan dan gizi semakin besar membahas, mendalami, dan mempromosikan manfaat tempe pada masyarakat. Kemudian yang tentu tidak kalah penting dalam peningkatan "derajat" tempe di mata masyarakat adalah inovasi-inovasi resep tempe yang dikreasikan oleh chef-chef yang berkompeten. Selain itu yang tidak kalah penting adalah meluasnya produksi tempe dengan metode standar yang higienis, sehingga masyarakat tidak ada yang ragu lagi untuk mengonsumsi tempe. Hal-hal tersebut maka akan membuka peluang lebih besar tempe masuk dan diterima oleh masyarakat luas, dalam hal ini masyarakat Indonesia maupun dunia. Sehingga manfaat tempe akan menjamah seluruh komponen masyarakat.
Kemungkinan akan selalu ada, usaha membuka peluang kemungkinan tentu menjadi penting. Mari turut serta mendukung! Jika kita bukan ilmuwan, pejabat, akademisi, pembuat kebijakan, atau masyarakat yang dapat bersentuhan langsung dengan upaya pengajuan pendaftaran Tempe ke UNESCO, maka dukungan kita pastilah bermanfaat dengan ikut menandatangani petisi ini. Yuk ah.. :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar